KODEMIMPI - Para pejabat tinggi keamanan nasional dari AS dan Jepang mengumumkan rencana bersama pada Rabu (11/1/2023) untuk memperkuat aliansi.
Aliansi ditujukan untuk bersama melawan ancaman dari Korea Utara dan China, yang mereka sebut sebagai tantangan terbesar di wilayah tersebut.
Dilansir dari CNA, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan perjanjian itu mencerminkan upaya kedua negara untuk memperdalam kerja sama di semua bidang.
Ini termasuk kerja sama ruang angkasa, keamanan dunia maya, dan teknologi baru.
"Sulit untuk melebih-lebihkan pentingnya aliansi AS-Jepang selama lebih dari tujuh dekade," kata Blinken, setelah pertemuan di Departemen Luar Negeri.
“Itu telah menjadi landasan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik, memastikan keamanan, kebebasan, dan kemakmuran rakyat kami dan orang-orang di seluruh kawasan,” tambahnya.
“Itu telah menjadi landasan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik, memastikan keamanan, kebebasan, dan kemakmuran rakyat kami dan orang-orang di seluruh kawasan,” tambahnya.
Kedua negara merevisi postur pertahanan bersama mereka dan merencanakan peningkatan latihan militer saat mereka menghadapi meningkatnya ancaman dari Korea Utara dan meningkatnya agresivitas dari China.
Menteri luar negeri dan pertahanan AS dan Jepang setuju untuk menyesuaikan kehadiran pasukan Amerika di pulau Okinawa.
Sebelum pertemuan tersebut, kementerian pertahanan Jepang mengumumkan siap untuk memulai pembangunan di sebuah pulau tak berpenghuni di mana kedua militer akan mengadakan latihan militer bersama.
Diskusi hari Rabu akan diikuti dengan pertemuan pada hari Jumat (12/1/2023) antara Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di mana mereka akan menggarisbawahi pentingnya hubungan tersebut.
Kishida, dalam perjalanan selama seminggu untuk mengunjungi sekutu di Eropa dan Amerika Utara, sebelumnya sudah menandatangani perjanjian pertahanan dengan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak.
Perjanjian akan memperkuat hubungan militer antara kedua wilayah, juga sebagai tanggapan atas peningkatan ketegasan militer China.
Setelah pembicaraan mereka, Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan mitra Jepang mereka, Yoshimasa Hayashi dan Yasukazu Hamada, berencana mengeluarkan pernyataan bersama yang akan menyesuaikan kehadiran pasukan Amerika di Okinawa.
Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan, keempatnya mengutuk peningkatan agresi China di wilayah tersebut dan mengatakan perjanjian itu akan memberikan jalan yang kuat untuk melawannya.
Austin mencatat bahwa perjanjian tersebut menegaskan komitmen kuat Amerika untuk membela Jepang dengan berbagai kemampuan, termasuk nuklir.
Dia menggarisbawahi bahwa Pasal 5 perjanjian keamanan timbal balik berlaku untuk Kepulauan Senkaku, yakni pulau-pulau yang disengketakan di luar perairan teritorial Jepang juga diklaim oleh Beijing.