KODEMIMPI - Musisi sekaligus pebisnis asal Amerika Serikat, Sean John Combs, yang lebih dikenal sebagai P Diddy, kini tengah jadi topik panas di media sosial. Bukan karena musik atau bisnis barunya, melainkan karena sederet tuduhan kekerasan seksual yang dihadapinya.
Yang bikin lebih heboh, baru-baru ini nama P Diddy menghilang dari daftar miliarder versi Forbes, setelah sebelumnya sempat masuk dalam deretan selebritas terkaya di dunia pada 2022.
Forbes mencatat kekayaan P Diddy 'cuma' mencapai USD 400 juta, atau sekitar Rp 6,13 triliun (dengan kurs Rp 15.332 per dolar AS).
Ini berarti rapper yang juga dikenal sebagai pengusaha sukses tersebut kehilangan lebih dari USD 600 juta atau Rp 9,19 triliun dalam kurun waktu dua tahun.
P Diddy sebelumnya dikenal sebagai salah satu figur dengan kerajaan bisnis yang kuat. Kekayaannya gak hanya berasal dari karier musiknya, tapi juga dari berbagai usaha bisnis seperti industri alkohol, label rekaman, sekolah, dan fashion.
Label rekamannya, misalnya, menghasilkan lebih dari USD 130 juta per tahun saat berada di puncaknya, dengan portofolio yang mencakup lima album studio, dua album kolaborasi, satu album remix, dan 72 single.
Di sisi lain, bisnis alkoholnya juga memberikan kontribusi besar pada pundi-pundi P Diddy. Pada 2023, bisnis minuman kerasnya menghasilkan lebih dari USD 90 juta atau sekitar Rp 1,37 triliun. Selain itu, kerja sama antara Cîroc Vodka dengan Diageo, Revolt TV, dan DeLeón Tequila menambah kekayaan rapper berusia 54 tahun ini.
Kemerosotan tajam dalam kekayaan P Diddy mulai terjadi setelah serangkaian tuduhan kekerasan seksual dilayangkan terhadapnya. Di tengah kabar buruk ini, kesepakatan besar senilai USD 185 juta atau sekitar Rp 2,83 triliun untuk membeli beberapa toko ganja juga dibatalkan.